Deddy Corbuzier Bilang Kuliah Gak Penting: Apakah Kuliah Masih Relevan?

Baru-baru ini, episode podcast Deddy Corbuzier ini mengundang banyak perdebatan setelah menyatakan bahwa kuliah tidak lagi penting. Banyak yang bertanya, apakah pendidikan tinggi masih relevan di tengah dunia kerja yang terus berubah? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus melihatnya dari berbagai sudut pandang, baik dari kalangan orang kaya maupun orang dengan kondisi ekonomi lebih rendah. Dan yang tak kalah penting, mengapa begitu banyak lulusan S1 yang justru menganggur?

Apakah Kuliah Masih Relevan?

Pertanyaan ini semakin sering muncul di era modern. Dengan banyaknya program bootcamp, kursus online, dan pembelajaran mandiri yang menawarkan sertifikasi keterampilan yang lebih praktis, banyak orang mulai mempertanyakan relevansi kuliah. Namun, sebelum kita menilai kuliah sebagai sesuatu yang “gak penting”, kita perlu memahami perspektif dari berbagai latar belakang sosial.

Pandangan Orang Kaya Tentang Kuliah

Banyak dari kalangan orang kaya, atau mereka yang sudah memiliki stabilitas finansial, sering kali menganggap kuliah bukan lagi keharusan. Dengan akses ke berbagai sumber daya dan jaringan, mereka bisa membangun karier atau bisnis tanpa memerlukan gelar sarjana. Contoh-contoh sukses seperti Bill Gates dan Mark Zuckerberg semakin memperkuat anggapan ini, di mana mereka berhasil meraih kesuksesan meski tidak menyelesaikan pendidikan formal mereka. Namun, bukan berarti kuliah tidak penting sama sekali bagi mereka—hanya saja, mereka memiliki lebih banyak pilihan.

Pandangan Lower Class Tentang Kuliah

Di sisi lain, bagi kalangan yang lebih rendah secara ekonomi, kuliah masih dianggap sebagai jalan utama untuk meraih mobilitas sosial dan finansial yang lebih baik. Pendidikan tinggi dianggap sebagai kunci untuk mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi dan stabil. Namun, masalah timbul ketika mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk kuliah, namun tidak mendapatkan jaminan pekerjaan setelah lulus.

Kenapa Banyak Lulusan S1 yang Nganggur?

Fenomena pengangguran di kalangan lulusan S1 bukanlah hal baru. Ada beberapa alasan mengapa ini terjadi:

  1. Pendidikan Belum Jelas Mengarah ke Karier Spesifik
    Banyak program studi di universitas yang masih mengajarkan teori tanpa membekali mahasiswanya dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. Akibatnya, lulusan tidak siap menghadapi tantangan nyata di industri.
  2. Tidak Membuat Orang Siap Kerja
    Sebagian besar lulusan kurang memiliki keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang mereka lamar. Mereka hanya memiliki pengetahuan akademis tanpa pengalaman praktis yang cukup, yang sering kali menjadi syarat utama bagi perusahaan.
  3. Industri Berkembang Pesat
    Dunia kerja berubah dengan sangat cepat, terutama dengan perkembangan teknologi yang pesat. Banyak pekerjaan yang dulu relevan kini mulai menghilang, digantikan oleh profesi baru yang membutuhkan keterampilan khusus. Sayangnya, kurikulum di kampus sering kali lambat beradaptasi dengan perubahan ini.

Saran dari Talenesia

Di Talenesia, kami memahami bahwa pendidikan itu penting, namun tidak selalu berarti kuliah adalah satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Kami menyarankan agar:

  1. Kuliah Itu Penting Jika Kamu Mengincar Profesi Tertentu
    Jika kamu ingin menjadi dokter, insinyur, atau profesi lain yang membutuhkan sertifikasi formal, kuliah jelas menjadi keharusan. Namun, untuk beberapa profesi lain seperti digital marketing, UI/UX designer, atau content creator, mungkin ada jalur lain yang lebih efektif dan efisien selain pendidikan formal.
  2. Kamu Bisa Tidak Perlu Kuliah Jika Punya Tujuan yang Jelas
    Bagi mereka yang memiliki tujuan dan rencana karier yang jelas, kuliah bukan satu-satunya pilihan. Jika kamu tahu bidang apa yang ingin kamu kejar, dan kamu punya akses ke sumber daya yang mendukung, kamu bisa memulai karier tanpa harus menghabiskan bertahun-tahun di bangku kuliah. Program pelatihan, kursus singkat, atau magang bisa jadi alternatif yang lebih tepat.
  3. Kenali Diri dan Potensimu Terlebih Dahulu
    Sebelum memutuskan untuk kuliah atau mengambil jalur lain, sangat penting untuk memahami siapa dirimu dan apa potensimu. Apakah kamu seseorang yang belajar lebih baik melalui praktik langsung? Atau kamu merasa lebih nyaman dengan pendekatan akademis dan struktur pendidikan formal? Mengenali kekuatan, minat, dan gaya belajarmu bisa membantu mengarahkan karier yang sesuai dengan kepribadian dan aspirasi. Kamu bisa memanfaatkan alat seperti tes kepribadian, tes minat karier, atau berkonsultasi dengan mentor untuk lebih memahami potensi dirimu.
  4. Miliki Tujuan Karier yang Jelas
    Memiliki tujuan yang jelas akan sangat membantumu dalam menentukan apakah kuliah adalah langkah yang tepat atau kamu bisa langsung memulai karier. Jika kamu memiliki passion dalam bidang tertentu, carilah informasi tentang jalur karier di bidang tersebut, termasuk keterampilan yang dibutuhkan dan sertifikasi yang relevan. Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa menghindari kebingungan dan menyesuaikan jalur pendidikan atau pelatihan sesuai dengan impianmu.

Pada akhirnya, keputusan untuk kuliah atau tidak kembali pada tujuan pribadi dan karier yang ingin dicapai. Yang terpenting adalah mengetahui jalur yang paling sesuai untuk menggapai impianmu, apakah melalui pendidikan formal atau melalui cara lain yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

Bagikan artikel ini:

Artikel Lainnya

Artikel lainnya